Selasa, 30 Oktober 2012

Are You a Leader??

Mari sejenak kita merenung sambil mencoba menjawab 5 ( Lima ) buah pertanyaan yang diajukan oleh Donald A. Laird, seorang Psikolog, berikut ini ;
1. Apakah Anda mampu menegur tanpa menimbulkan kemarahan ?
2. Apakah Anda mampu menolak tanpa mengecilkan arti ?
3. Apakah Anda mampu tertawa bersama bila kelucuan itu menyangkut
diri Anda sendiri ?

Sabtu, 27 Oktober 2012

Berguru pada Cicak


Salah satu bentuk ujian Allah SWT untuk manusia adalah diciptakan perasaan gundah gulana, takut, rasa lapar dan merasa kekurangan dari harta benda duniawi. Takut terhadap masa depan yang belum tentu memberikan kemudharatan. Khawatir karena takut miskin dan tidak mendapatkan rejeki yang banyak untuk menjalani kehidupan.
Dalam surat al Ma’arij ayat 19-21 Allah SWT berfirman: ”Sesungguhnya manusia itu diciptakan selalu keluh kesah dan kikir, apabila ditimpa kemalangan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan dia kikir”.
Tapi disamping itu Allah SWT dengan kasih sayangnya memberikan pelajaran kepada manusia melalui hewan dan binatang untuk dijadikan i’tibar dalam kehidupan ini, tergantung kita mau dan tidak meluangkan waktu untuk mempelajarinya. Setiap ciptaanNya tidak ada yang sia-sia, semua memiliki manfaat walaupun mereka hidup jauh di dalam tanah.
Anjing adalah binatang paling setia pada tuannya, lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan madu yang baik pula, tidak pernah menganggu manusia tapi apabila diganggu akan memberikan perlawanan optimal untuk membela diri. Dunia semut yang damai dan selalu bergotong royong ketika mengerjakan sesuatu dan berbagi ketika mendapatkan sebuah rejeki Allah SWT.
Dalam surat al Baqarah ayat 26 Allah SWT berfirman: ”Allah SWT tidak akan malu untuk memberikan contoh dengan nyamuk dan yang lebih rendah daripada itu, orang beriman akan tahu bahwa contoh itu adalah benar dari Allah SWT.”
Di antara binatang yang bisa dijadikan pelajaran dalam mencari rezki adalah cicak. Anda tahu cicak? Tentu saja tahu, hampir disetiap rumah ada cicak. Cicak punya keistimewaan bisa berjalan di atap dengan badan terbalik, tetapi bukan itu yang ingin saya lihat pada saat ini, justru yang akan kita lihat adalah “kelemahan” cicak yang tidak bisa terbang, sementara makanan cicak bisa terbang.
Secara logika ini tentu saja tidak menguntungkan, tapi cicak tidak pernah putus asa bahkan mengeluh kepada Allah SWT tentang kesulitan yang dihadapinya itu, “Ya Allah SWT kenapa kau ciptakan aku tidak bisa terbang, sedangkan makananku bisa terbang, bagaimana aku bisa makan dan hidup”.
Yang dilakukan binatang cicak adalah terus berusaha dengan kemampuan yang diberikan Allah SWT untuk mencari makan demi kelangsungan hidupnya. Mungkin cicak yakin hanya selalu mengeluh dan putus asa tidak akan merubah apa-apa.
Dari sini bisa kita ambil pelajaran, meskipun cicak tidak bisa terbang tetapi mereka masih bisa memakan nyamuk. Itu menunjukan bahwa cicak sudah di atur rezekinya oleh Allah. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhil mahfuz). [QS 11:6]
Begitu juga manusia dan makhluk yang lainnya. Allah telah menetapkan rizkinya masing-masing.
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. [QS 14:32]
Rezeki adalah pemberian Allah, bukan dari tempat Anda bekerja sekarang, bukan dari bisnis Anda, bukan dari deposito Anda. Semua itu hanyalah sarana Anda mendapatkan rezeki, karena memang Allah yang memerintahkan kita untuk mencari rezeki tentu saja dengan berbagai sarana.
Yakinlah akan rezeki Allah, jangan yakin dengan rezeki yang sekarang Anda dapatkan ditempat Anda bekerja sekarang ini. Mungkin saja ditempat lain rezeki Anda sudah menunggu. Tidak ada jaminan Anda akan mendapatkan rezeki dari tempat sekarang terus-menerus, karena bukan perusahaan Anda yang meluaskan dan menyempitkan rezeki Anda, tetapi Allah.
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. “[QS 17:30]
Seberapa besarnya gaji Anda, jika Allah telah menetapkan bahwa itu bukan rezeki Anda, maka itu mudah bagi Allah. Mungkin saja rezeki itu menjadi rezeki dokter yang mengobati penyakit Anda. Mungkin saja semua gaji Anda ludes dirampok, dan berbagai kemungkinan lainnya. Bahkan makanan yang tinggal beberapa senti kemulut Anda masih bisa jatuh menjadi rezekinya semut.
Meskipun rezeki sudah di atur oleh Allah, tetapi kita tetap dituntut untuk berusaha sendiri. Cicakpun berusaha, mendekati tempat terang dimana di sana banyak nyamuk.
Sekarang, masih beranikah kita berkeluh kesah dan putus asa dalam mencari rejeki yang Allah SWT ciptakan sangat banyak di bumi ini yang sangat luas, padahal Allah SWT menciptakan kita jauh lebih sempurna dari makhluk cicak, kita punya tangan, kaki, akal dan ilmu untuk mencari rejeki Allah SWT, dan masih layakkah kita berkata: ”ya ampun, susahnya mencari rejeki yang halal”
“Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, [QS 8.53]

Senin, 08 Oktober 2012

Situational Leadership

Saya sudah bekerja selama beberapa tahun dan telah banyak mempunyai atasan dengan berbagai macam perangai, mulai dari yang baik kaya malaikat sampai yang sangar kaya setan seperti bos saya sekarang hehehe. sebenarnya semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan . pada kenyataanya saya belum pernah menjumpai pemimpin yang betul-betul ideal (mungkin cuman rasulullah yang ideal). tapi secara teori ada suatu bentuk kepemimpinan yang dapat menjadi pola kepemimpinan yang ideal, namanya Kepemimpinan Situasional / Situational Leadership. yaitu apabila dalam pola kepemimpinan yang biasa kita sebagai bawahan mengikuti gaya kepemimpinan atasan tetapi dalam gaya kepemimpinan situasional si atasan harus dapat melihat bawahan sebagai individu yang berbeda, hal ini erat kaitannya dengan motivasi kerja bawahan, contohnya: ada 4 orang bawahan, si A, si B, si C, dan si D....
si A adalah karyawan yang rajin bekerja dengan tetapi kurang cerdas...
si B adalah karyawan yang Cerdas tapi orangnya pemalas...
si C adalah karyawan yang rajin dan cerdas....
si D adalah karyawan yang tidak rajin dan tidak cerdas...
dapat dibayangkan apabila keempat orang karyawan ini mendapat perlakuan gaya kepemimpinan yang sama, maka si C adalah orang yang paling disayang dan D adalah karyawan yang paling menderita karena akan kena marah atasan sepanjang waktu, pada akhirnya D akan mengalami DEMOTIVASI dan akan berakhir dengan stress yang berkepanjangan...kasian khan.
maka dari itu treatment untuk setiap karyawan harus dibedakan dan seorang pemimpin harus dapat mengenal dengan baik sifat bawahannya. bila diaplikasikan dengan contoh diatas, maka si D harus mendapat perhatian dan arahan yang "lebih" dan si C cukup di delegasikan saja tugas dari si pimpinan...bila pemimpin dapat mengenal dengan baik bagaimana bawahanya maka setiap karyawan dapat merasa istimewa dan hal ini dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan karena pada dasarnya setiap manusia ingin diperlakukan istimewa.
karena yang saya rasakan selama ini peran pimpinan sangat besar dalam meningkatkan motivasi kerja bawahan, hampir 50% motivasi kerja adalah pengakuan dan perlakuan atasan.
so...leader...be a good one !!!
 
 

Minggu, 07 Oktober 2012

Hidup itu Pilihan

hari jumat kemarin saya pulang ke bandung dan hampir setiap minggu saya pulang ke bandung, keesokan harinya di hari sabtu saya dan teman saya (Agi) pergi mengunjungi suplier sayur untuk supermarketnya di Jakarta, sepulang dari lembang saya berhenti di Borma Antapani untuk membeli makanan dan biasanya di Borma ini tempat parkirnya penuuuh sekali, begitu mobil kami memasuki kawasan parkir Borma kami melihat ada spot parkir yang kosong tetapi bila kami memilih parkir di tempat tersebut kami harus berjalan agak jauh untuk menuju supermarketnya dikarenakan jarang-jarang ada tempat parkir kosong maka tanpa pikir panjang kami memutuskan untuk parkir disitu, setelah kami keluar dari mobil dan berjalan untuk menuju supermarket, kami terkejut melihat tempat parkir yang di dekat supermarket kosong melompong, dikarenakan bentuk parkiran yang berbentuk huruf L maka kami tidak bisa melihat sisi parkiran yg lain, *waduh...tepok jidat, kenapa ga parkir disini aja yah lebih deket, perasaan menyesal pun datang menghampiri...
ada lagi cerita teman saya yang tidak kunjung mendapat pacar, buka karena dia jelek atau tidak berkualitas, tetapi karena bingung CW mana yang harus dia pilih, begitu banyak wanita yang datang dan pergi dalam hidupnya tetapi dari semua itu dia tidak bisa menentukan pilihannya karena dia selalu melihat adanya kekurangan dalam diri wanita tersebut, dan pada akhirnya karena umurnya yang sudah kepala 3, maka dia mendapat wanita yang jauh dari kriterianya, lalu teman saya berkata kepada saya "wah kalo gini mah mending sama si "itu" yang dulu yah, nyesel gw tinggalin"...
cerita  di atas adalah bentuk penyesalan yang datang dikarenakan salah memilih. sebenarnya kita tidak akan pernah mahir dalam memilih, memilih itu it's all about gambling, kadang-kadang kita tidak mengharapkan yang baik malah dapat yang bagus, dan di saat yang lain kita mengharapkan sesuatu hal yang bagus malah dapat yang jelek. tipsnya adalah apabila kita sudah memilih jangan pernah untuk melihat pilihan yang lain dan menyesalinya tetapi fokus dengan apa yang kita pilih...kembangkan...buatlah apa yang kita pilih menjadi nomor satu !! dan ingat yang terbaik itu tidak akan pernah ada...

Hijab is a Must

Seringkali saya utarakan kepada perempuan yang belum memakai jilbab, pertanyaan "kenapa belom pakai jilbab ?" dan seringkali mereka menjawab "iya nih, belum siap soalnya, dari pada ntar copot pasang jilbabnya" atau "iya nih, soalnya masih harus memperbaiki diri dulu, daripada pakai jilbab tapi kelakukannya jelek mendingan ga pakai jilbab kelakuannya baik khan"... ga ada yang mending!!
ini sebenarnya jawaban Klise banget buat perempuan yang takut akan dirinya "tidak laku" atau            "takut tidak kelihatan menarik". sebenarnya menurut opini saya, memakai jilbab dengan memperbaiki tingkah laku MERUPAKAN DUA HAL YANG BERBEDA. kenapa begitu?
karena, memakai jilbab untuk muslimah adalah wajib hukumnya dikarenakan untuk menutupi auratnya !! bukan untuk "terlihat berkelakuan baik". seperti yang disebutkan dalam al-quran  surat Al-Ahzab ayat 59  : Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ayat tersebut jelas menunjukan bahwa fungsi jilbab adalah sebagai penutup aurat dan untuk melindungi wanita. 
sehingga seringkali alasan perempuan untuk menunggu hingga akhlaknya baik baru dapat mengenakan jilbab adalah alasan yang tidak masuk akal. 
ada lagi fenomena jaman sekarang, yang "mengenakan jilbab tapi seperti telanjang"
banyak perempuan khususnya di kota besar yang sudah memakai jilbab, tetapi supaya tetap terlihat menarik mereka mengenakan jilbab dengan tetap berpakaian ketat. hal ini juga salah dikarenakan bagi yang melihatnya tetap menimbulkan syahwat. 
kenakanlah jilbab dengan baik dan benar...!!!!